blog_nya AZIZ
Jumat, 16 Juli 2010
Dasbor ‹ Blog-Nya AZIZ — WordPress
Senin, 25 Mei 2009
sTateR sEpeda mOtor
a. Sistem kick starter (mesin akan mulai berputar karena dorongan kaki pada pedal kick starter).
b. Sistem elektrik starter (starter dengan menggunakan motor listrik).
Kick starter
Bagian-bagian peralatan yang saling berhubungan pada sistem kick starter adalah:
(1) Pedal kick starter
(2) Batang/poros starter
(3) Roda gigi starter pinion
(4) Roda gigi starter pada poros penggerak (poros konter/counter shaft)
(5) Roda gigi starter pada poros utarna (main shaft)
(6) Rumah kopling
(7) Roda gigi penggerak (penggerak rumah kopling dengan poros engkol)
(8) Poros engkol
(9) Batang penggerak
(10) Torak
Dari susunan bagian peralatan yang saling berhubungan tersebut di
atas dapat di jelaskan bahwa dengan satu kali ayunan kaki pada pedal
kick starter dapat mongakibatkan bergeraknya torak untuk mengadakan
menghisap bahan bakar, mengkompresi bahan bakar, busi mengeluarkan
bunga api sehingga akibatnya mesin dapat hidup.
Sistem starter listrik
Pada sistem ini terdapat motor starter yang digerakkan oleh adanya
arus listrik dari baterai (aki), tenaga putaran dari motor starter diteruskan
melalui rantai ke roda gigi Starter yang terdapat pada poros engkol,
dengan berputarnya poros engkol maka mesin dapat dihidupkan.
Jenis Roda Gigi Starter Pinion
Jenis roda gigi starter pinion adalah:
a. Jenis Ratchet
Pada jenis ini roda gigi starter pinion selalu saling berhubungan
(constant mesh) dan bebas berputar bersama dengan roda gigi starter
pada poros konter, apabila pedal kick starter ditekan maka ratchet
(roda pawl) akan bergeser ke arah roda gigi pinion dan merapat.
Akibamya tenaga putaran poros starter disalurkan melalui ratchet ke
roda gigi starter pinion untuk menggerakkan roda gigi starter pada poros
engkol. Bergesernya ratchet saat poros starter berputar adalah akibat
dari jalur-jalur pada poros yang berbentuk "helical".
Ratchet adalah suatu alat yang bergigi dan berpasangan dimana apabila
saling bersentuhan, meneruskan pergerakkanya ke arah perputaran tertentu, dan tidak meneruskan pergerakkanya ke arah perputaran yang
berlawanan dengannya.
b. Jenis slide pinion
Pada jenis ini rode gigi pinion dalam keadaan bebas tidak saling
bersemuhan dengan roda gigi starter pada poros konter, saat pedal kick
starter ditekan, roda gigi pinion akan bergeser dan akan saling ber-
hubungan dengan roda gigi starter pada poros konter. Pergeseran roda
Jenis Kick Starter
a. Primary starter
Roda gigi starter pada poros utama berputar bebas pada porosnya,
tetapi saling berhubungan dengan rumah kopling dimana gigi-gigi pada
rumah kopling itu saling berhubungan dengan poros engkol, Dengan
demikian apabila roda gigi starter pinion berputar, akan menggerakkan roda gigi starter pada poros utama dan poros konter sehingga timbul tenaga
untuk memutarkan rumah kopling sekaligus juga poros engkolnya.
Keuntungan dari tipe starter primer ini adalah bahwa motor dapat dihidupkan meskipun transmisi berada dalam salah satu kecepatan, hal ini disebabkan karena roda gigi starter pada poros utama dapat berputar bebas pada porosnya, dan kopling harus ditekan agar gigi transmisi tidak ikut berputar.
b. konvensional Starter
Pada jenis ini roda gigi starter pada poros konter dan pada poros
utama mempunyai fungsi juga sebagai roda gigi transmisi pertama (gigi
satu), karena gigi pertama pada poros utama konstruksinya menjadi
satu dengan porosnya, sedangkan poros tersebut berkaitan terhadap
pusat kopling/kopling tengah atau clutch center, maka starter tidak berfungsi bila transmisi berada dalam salah satu kecepan meskipun kopling di tekan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada jenis ini mesin baru dapat dihidupkan dengan kick starter apabila posisi gigi transmisi dalam keadaan netral.
Kamis, 23 April 2009
Pompa Hidrolik
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgy2xHVh1IPpBdpa50hyphenhypheny_kpCwi5Elg9LGSrNwJ0HPSfpUuo17kwubiNA9V9SxBG0bPQ4VhWa5Dv4tqvXO53t-K9Sa1QmeJ93NJPC1JguvcbeZtzFAubVtrtSpeLi_XdhTwtIi9RB9QAp_r/s1600-h/pompa+hidrolik.gif
Pompa hidrolik berfungsi untuk mentransfer energi mekanik menjadi energi hidrolik.
Pompa hidrolik bekerja dengan cara menghisap oli dari tangki hidrolik dan mendorongnya kedalam sistem hidrolik dalam bentuk aliran (flow).
Aliran ini yang dimanfaatkan dengan cara merubahnya menjadi tekanan. Tekanan dihasilkan dengan cara menghambat aliran oli dalam sistem hidrolik. Hambatan ini dapat disebabkan oleh orifice, silinder, motor hidrolik, dan aktuator. Pompa hidrolik yang biasa digunakan ada dua macam yaitu Positive dan Non - positive Displacement Pump.
Cara Memanfaatkan Tenaga Pada Sistem hidrolik
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwE7-pVDMFEdAaycwu3s8XaKB_9_8WZWbE94jVG_ztEEV19J5TtsbgFwlQY6s9iRi7ZRFOiSoy9I__DP0_HZ0T5-hbsN1RM7oCjCykE7dj391bfZkevj8XJHpllCfDn0G5aCfhfxynXIYd/s1600-h/motor+hidrolik.gif
Ada dua macam peralatan yang biasanya digunakan dalam merubah energi hidrolik menjadi energi mekanik yaitu motor hidrolik dan aktuator.
Motor hidrolik mentransfer energi hidrolik menjadi energi mekanik dengan cara memanfaatkan aliran oli dalam sistem merubahnya menjadi energi putaran (gambar 2) yang dimanfaatkan untuk menggerakan roda, transmisi, pompa dll.
Jumat, 27 Maret 2009
neh jawaban tugas pneumatik
1. Sistem Pneumatik merupakan salah satu sistem kontrol yang memanfaatkan udara bertekanan sebagai media perantara. Udara bertekanan yang dibutuhkan tersebut diperoleh dari tangki penyimpanan udara bertekanan yang dihasilkan oleh kompresor.
2. Struktur aliran sinyal pada sistem kontrol pneumatic
3. Air service unit berfungsi sebagai :
- Pelumasan udara bertekanan
- Penyaring udara bertekanan
- Pengatur tekanan udara
4. Perbedaan silinder kerja tuggal dan silinder kerja ganda adalah :
Silinder kerja tunggal:
· Hanya bisa memberikan
· Gerakan mundur dengan
Silinder kerja ganda :
· Bisa memberikan
· Gerakan maju dan mundur menggunakan fluida udara
5. Diketahui : P = 5 bar = 500000 Pa
D = 4 cm = 0,04 m
d = 3 cm = 0,03 m
Ditanya : Feff maju & mundur
Jawab :
Fr = 10% x Fth
Fth maju = A x P
= 0,001256 x 500000
= 628 N
Fth mndr = A x P
= 0,0005495 x 500000
= 274,75 N
Fr maju = 10% x 628 N
= 62,8 N
Fr mndr = 10% x 274,75 N
= 27,475 N
Amaju = (D² x π) : 4
= (0,04 x π) : 4
= 0,001256
Amundur = (D² - d²) 1/4π
= ( 0,04² - 0,03²) 1/4π
= 0,0005495
Feff maju = ( Amaju x P ) – Fr maju
= ( 0,001256 x 500000 ) – 62,8 N
= 565,2 N
Feff mndr = (Amndr x P ) – Fr mndr
= ( 0,0005495 x 500000 ) – 27,475 N
= 247,275 N
Rabu, 25 Maret 2009
tgass pneumatik..........
2. Jelaskan struktur aliran sinyal pada sistem kontrol pneumatik
3. Jelaskan fungsi air service unit
4. Jelaskan perbedaan silinder kerja tunggal dan silinder kerja ganda pada sistem
kontrol pneumatik.
5. Suatu silinder kerja ganda dipergunakan untuk membuka dan menutup pintu garasi
dengan karakteristik sebagai berikut:
Tekanan kerja: 5 bar
Diameter silinder pneumatik: 4 cm
Diameter rod/piston silinder pneumatik: 3 cm
Hitung gaya yang dibutuhkan untuk gerakan maju dan gerakan mundur silinder.
pikirlah tmend2 apa jwabannya